Selasa, 16 Januari 2024

INSIDEN ADAM AIR 574

Insiden Adam Air Penerbangan 574 terjadi pada tanggal 1 Januari 2007, melibatkan jatuhnya pesawat Boeing 737-400 yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan Indonesia Adam Air. 

Penerbangan yang sedang dalam perjalanan dari Surabaya menuju Manado itu mengalami kondisi cuaca buruk. Pesawat kehilangan komunikasi dengan pengatur lalu lintas udara, dan akhirnya jatuh di Selat Makassar dekat Polewali di Sulawesi, Indonesia.

PESAWAT YANG DIGUNAKAN

Pesawat terbang yang nahas tersebut, jenis Boeing 737-4Q8 buatan tahun 1989 bernomor registrasi PK-KKW, telah mendapat evaluasi terakhir tanggal 25 Desember 2005, memiliki waktu terbang 45.371 jam dan telah digunakan oleh 8 maskapai penerbangan berbeda, termasuk Dan-Air (Britania Raya), British Airways (Britania Raya), GB Airways (Britania Raya), National Jets Italy (Italia), WFBN (Amerika Serikat), Air One (Italia) dan Jat Airways (Serbia dan Montenegro). Pihak Adam Air menyatakan bahwa pesawat masih bisa dipakai 12 tahun lagi

KRONOLOGI PENERBANGAN 

pukul 12:57 waktu setempat, pesawat berangkat dari Bandara Juanda, Surabaya, dengan membawa 96 penumpang (35 dewasa, 47 anak-anak, dan 4 bayi) dan 6 kru penerbangan. dengan perkiraan tiba di Bandara Samratulangi di Manado 16:15 waktu setempat.

kondisi cuaca baik ketika take off namun selang 25 menit mengudara pesawat kemudian masuk ke cuaca yang buruk, sebelumnya BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) telah mengingatkan rute yang akan di lewati akan mengalami cuaca buruk, namun pada saat itu maskapai dan pilot tidak mengubah jadwal. 

pada saat itu pesawat berada di ketinggian 3500 feet dengan kecepatan angin 30 knot. pada saat memasuki cuaca buruk kecepatan angin menjadi 70 knot dan pesawat mengalami guncangan hebat. 

disaat yang bersamaan memasuki cuaca yang buruk pesawat mengalami gangguan di sistem IRS yang mengganggu konsentrasi pilot sehingga kru tidak menyadari pesawat roll ke kanan dan menukik tajam ke bawah dan insiden tidak dapat dihindari

HASIL INVESTIGASI

Investigasi atas insiden tersebut mengungkapkan beberapa faktor yang berkontribusi, termasuk kegagalan pada Sistem Referensi Inersia (IRS) pesawat, yang mempengaruhi sistem autopilot dan navigasi. Respons kru terhadap situasi dan kurangnya komunikasi yang efektif juga berperan dalam tragedi tersebut.

DAMPAK INSIDEN

Kecelakaan Adam Air Penerbangan 574 menimbulkan kekhawatiran mengenai standar keselamatan di industri penerbangan Indonesia, dan hal ini berkontribusi pada fokus yang lebih besar pada peningkatan peraturan dan pengawasan keselamatan. Insiden tersebut pada akhirnya menyebabkan peningkatan pengawasan terhadap operasi maskapai penerbangan di negara tersebut.

AKHIR PERJALAN MASKAPAI ADAM AIR

pemerintah mencabut izin terbangnya pada 19 Juni 2008 yang menandai berhentinya operasional Adam Air di Tanah Air.

FINAL REPORT BOEING 737–4Q8 PK–KKW MAKASSAR STRAIT, SULAWESI REPUBLIC OF INDONESIA




Tidak ada komentar:

Posting Komentar